Mengapa Menurunkan Berat Badan Penting
Alasan menurunkan berat badan yang paling populer biasanya adalah menghindari penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes dan lain-lain yang berkaitan dengan penyakit. Alasan yang saya jelaskan ini biasanya jarang dibahas di media publik. Padahal menurut saya, alasan ini lebih mendesak agar kita bisa lebih fokus pada kualitas hidup.
Osteoartritis
Anda mungkin sudah pernah mendengarkan istilah Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi) adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.
Osteoartritis terdiri atas "osteoartritis primer" yang dikenal juga sebagai artritis degeneratif atau penyakit degeneratif sendi, dan "osteoartritis sekunder" yang disebabkan oleh trauma tropisme atau cedera.
Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut "kartilago" biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.
Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.
Apa penyebab Osteoartritis?
Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri sendi. Masyarakat awam dan bahkan beberapa dokter (secara keliru) langsung beranggapan karena disebabkan oleh rematik atau asam urat. Sebagian lagi berpikir akibat osteoporosis. Namun kenyataannya penyebab utamanya nyeri sendi (khususnya yang dialami oleh pasien berusia lebih dari 45 tahun) adalah osteoartritis yang mencapai hingga 60-70 persen.
Osteoartritis dapat menyerang semua tulang rawan di sekujur tubuh, termasuk tulang belakang, tetapi terutama menyerang tungkai dari panggul, terutama lutut hingga pergelangan kaki, karena tungkai menahan berat tubuh dan karena itu untuk mengurangi risiko terjadinya osteoartritis, berat badan ideal harus dipenuhi.
Penyebab osteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini.
Namun, beberapa faktor risiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut:
⦁ Wanita berusia lebih dari 45 tahun
⦁ Kelebihan berat badan
⦁ Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti para olahragawan dan pekerja kasar
⦁ Menderita kelemahan otot paha
⦁ Pernah mengalami patah tulang disekitar sendi yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat
Bagaimana mencegah Osteoartritis?
Pencegahan osteoartritis yang utama adalah mengubah gaya hidup, jika kegemukan maka berat badan harus diturunkan, harus berolahraga, tetapi tidak berlebihan dan hindari high-impact, misalnya senam high-impact dan lari jarak jauh, olahraga yang tidak banyak membebani lutut adalah berenang dan sepeda statis.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi. Beberapa suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini. Namun, suplemen-suplemen ini belum diketahui efek samping jangka panjangnya.
Tak heran jika muncul pepatah 'mencegah lebih baik daripada mengobati'.
Osteoartritis
Anda mungkin sudah pernah mendengarkan istilah Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi) adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.
Osteoartritis terdiri atas "osteoartritis primer" yang dikenal juga sebagai artritis degeneratif atau penyakit degeneratif sendi, dan "osteoartritis sekunder" yang disebabkan oleh trauma tropisme atau cedera.
Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut "kartilago" biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.
Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.
Apa penyebab Osteoartritis?
Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri sendi. Masyarakat awam dan bahkan beberapa dokter (secara keliru) langsung beranggapan karena disebabkan oleh rematik atau asam urat. Sebagian lagi berpikir akibat osteoporosis. Namun kenyataannya penyebab utamanya nyeri sendi (khususnya yang dialami oleh pasien berusia lebih dari 45 tahun) adalah osteoartritis yang mencapai hingga 60-70 persen.
Osteoartritis dapat menyerang semua tulang rawan di sekujur tubuh, termasuk tulang belakang, tetapi terutama menyerang tungkai dari panggul, terutama lutut hingga pergelangan kaki, karena tungkai menahan berat tubuh dan karena itu untuk mengurangi risiko terjadinya osteoartritis, berat badan ideal harus dipenuhi.
Penyebab osteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini.
Namun, beberapa faktor risiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut:
⦁ Wanita berusia lebih dari 45 tahun
⦁ Kelebihan berat badan
⦁ Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti para olahragawan dan pekerja kasar
⦁ Menderita kelemahan otot paha
⦁ Pernah mengalami patah tulang disekitar sendi yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat
Bagaimana mencegah Osteoartritis?
Pencegahan osteoartritis yang utama adalah mengubah gaya hidup, jika kegemukan maka berat badan harus diturunkan, harus berolahraga, tetapi tidak berlebihan dan hindari high-impact, misalnya senam high-impact dan lari jarak jauh, olahraga yang tidak banyak membebani lutut adalah berenang dan sepeda statis.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi. Beberapa suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini. Namun, suplemen-suplemen ini belum diketahui efek samping jangka panjangnya.
Tak heran jika muncul pepatah 'mencegah lebih baik daripada mengobati'.